Riang

bocah itu menyambut pagi
dengan riang, dengan kantung mata yang hitam kopi
mentari berkaki berjingkat-jingkat
menemani bocah itu menari-nari sendiri,
dia bernyanyi

lihat mataku
penuh dengan luka
ada yang pulih
dan ada yang nganga
setiap hari kurasa semua
tawar dan asin
membuatku jengah

betapa pagi yang cerah, dan bocah riang yang lincah
tangannya membuka, tubuhnya berputar-putar
dia masih menari, berpusing-pusing riang
sampai terjengkang, sampai kakinya gemetar
dia lelah, dia masih tertawa
dia lelah, lalu ingin istirah
mentari bermulut mengajak pulang
bocah lelah bermain di tanah lapang,
dia bernyanyi

bolakbalik ke puncak murung
pedih lagi dan lagi
kiri kanan kuperam semua
banyaknya airmata

mentari berucap sekadar kata-kata
terlalu dilebih-lebihkan



24 Februari 2012

No Response to "Riang"

Posting Komentar