Dari Kalimalang

bebek mana bebek
yang katanya mau meledek kita
kalau-kalau terjebak di kemacetan
kota sejuta papan penunjuk arah
yang mengajak memutar-mutar
jalanan yang sama terus-terusan,
oh itu ada pasangan kasmaran
cuek ciuman di pinggir jalan
tak malu di depan knalpot
yang terlalu repot sendiri
tak mau tahu yang terjadi,

ah, malah salah belok di jalan searah

lalu kopi mana kopi
yang katanya bisa diajak berhenti
kalau-kalau kepala sudah matang
dipanasi siang tadi yang gatal di kaki
mengundang untuk digaruk-garuk riang
ih ini jalanan yang sibuk sekali
sampai-sampai debu-debu
ikut terbang tergesa-gesa
menemani kita kemana-mana
kadang malah menempeli kita
mendandani wajah kita

eh, kau belum lelah tersesat bukan?


Bekasi, 30 Juni 2012

1 Response to "Dari Kalimalang"

gravatar
Disa Says:

Wah, itu debu-debu di dekat rumah sayah.

Posting Komentar