kilau cermin-cermin
mengguyur cahaya di air terjun
menggantung seperti kelamin
mengeluyur di lorong-lorong menurun
ke jauh apa ke jauh mana
roda-roda menggelinding di kota
lalu ada yang diam-diam memucat
malam-malam penunggu keberangkatan
ngungun mencerap kesepian
dikantongi sebagai modal minggat
di pagi mana ke sore apa
sepatu-sepatu menjejaki kota
secoreng muka serobek celana
merengek pada matahari
meliburkan diri di pantai
menjemur kering lagu-lagu lama
kepala apa kelapa mana
es batu meleleh di beku kata-kata
Bekasi, 6 Agustus 2012
mengguyur cahaya di air terjun
menggantung seperti kelamin
mengeluyur di lorong-lorong menurun
ke jauh apa ke jauh mana
roda-roda menggelinding di kota
lalu ada yang diam-diam memucat
malam-malam penunggu keberangkatan
ngungun mencerap kesepian
dikantongi sebagai modal minggat
di pagi mana ke sore apa
sepatu-sepatu menjejaki kota
secoreng muka serobek celana
merengek pada matahari
meliburkan diri di pantai
menjemur kering lagu-lagu lama
kepala apa kelapa mana
es batu meleleh di beku kata-kata
Bekasi, 6 Agustus 2012
1 Response to "Rindu"
es batu meleleh di beku kata-kata
oo oo oow, mulut menali jadi beku setiap kali baca puisimu :D
Posting Komentar